Hindari Pupuk Palsu, Perhatikan Ciri Pupuk Asli Berikut Ini

Hindari Pupuk Palsu, Perhatikan Ciri Pupuk Asli Berikut Ini

Masyarakat selaiknya mulai mewaspadai peredaran pupuk palsu. Sebab, beberapa petani di sejumlah daerah sudah ada yang jadi korban. Dilansir pemberitaan berbagai media massa, akibat menggunakan pupuk palsu, saat panen kali ini petani bukannya untung, malah buntung. Seperti di Tulungagung, Jawa Timur, sejumlah petani gagal panen setelah menggunakan pupuk palsu. Hasil panen mereka menyusut di bawah normal. Gara-gara pupuk palsu, bertani menjadi merugi, modal tanam tidak kembali.

Kasus peredaran pupuk palsu itu kini sedang diusut polisi. Tinggal menunggu waktu, para pelakunya bakal masuk jeruji besi. Negara memandang pemalsuan pupuk tergolong kejahatan serius. Bila pemalsuan pupuk marak, tidak hanya merugikan petani, lebih jauh bisa mengancam ketahanan pangan nasional. Jika banyak yang memakai pupuk palsu, tanaman menjadi tidak berkualitas sehingga hasil panen merosot. Dampaknya, harga menjadi murah bahkan tidak diterima pasar. Sehingga dikhawatirkan kebutuhan pangan nasional tidak tercapai.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penggunaan pupuk palsu bisa menurunkan hasil panen hingga 50 persen dari potensinya. Pada kondisi tertentu, penggunaan pupuk palsu bisa merusak lingkungan. Hal itu tak lepas dari komposisi pupuk palsu yang tidak sesuai standar. Pupuk NPK palsu yang beredar di Blora misalnya, kandungannya sangat jauh di bawah satandar. Dilansir dari Gatra, setelah dilakukan uji lab oleh UGM pada NPK palsu tersebut, kandungan N, P dan K  nya di bawah 1 persen. Padahal pelaku pemalsuan menuliskan kandungan tiga unsur hara pokok dalam NPK mencapai 15 persen.
Dari sejumlah pemberitaan, diketahui jika petani korban pupuk palsu biasanya terkecoh oleh kemasan dan harga yang murah. Para pembaca yang terhormat, beragam cara supaya tidak terjebak saat membeli pupuk.

1. Belilah pupuk di kios resmi. Sebab, kios resmi mengambil pupuk dari distributor resmi yang ditunjuk produsen pupuk dan diawasi ketat.
2. Perhatikan fisik kemasan pupuk. Dalam karung pupuk, tercantum keterangan merk terdaftar, masa edar, alamat produsen, bag code dan logo SNI dengan keterangan berat. Di kemasan pupuk asli, seluruh ciri itu tercetak dengan rapi. Biasanya pupuk palsu tidak rapi di beberapa bagian. Sablonan juga tidak sebagus pupuk asli.
3. Dalam kemasan pupuk subsidi, terdapat tulisan tegas “Pupuk Bersubsidi Pemerintah, Barang dalam Pengawasan”
4. Dalam kemasan pupuk asli, tercantum dengan jelas kandungan pupuk. Diantaranya 46% nitrogen untuk produk urea, 15-15-15 untuk NPK Phonska, 36% fosfat, dan 5% sulfur untuk SP36.
5. Perhatikan ciri fisik pupuk. Untuk urea bersubsidi, ciri-cirinya adalah berbentuk prill atau granul (butirannya lebih besar), berwarna pink, NPK Phonska berwarna pink kecoklatan, dan SP36 warnanya abu-abu.

Pupuk Kujang Cikampek selalu berkomitmen membuat produk berkualitas. Termasuk pupuk non subsidi atau ritel. Sejumlah petani mulai merasakan hasil positif setelah menggunakan produk non subsidi. Di Purwakarta misalnya, setelah menggunakan pupuk non subsidi, saat panen kali ini, ia mendapat hasil sekira 10 ton per hektare. (hl/KP)

Rate this item
(3 votes)

stay connected

Anda dapat menghubungi kami melalui email info@pupuk-kujang.co.id, atau berlangganan newsletter dengan menginputkan alamat email anda dibawah ini.

Visitor Counter

Sekarang : 558                    
Kemarin : 885
Bulan Ini : 1874
Bulan Kemarin : 22955
Semua : 191811