Karawang – Pupuk Kujang Cikampek anak usaha Pupuk Indonesia (Persero) mulai menggunakan motor listrik untuk kendaraan operasional. Di tahap pertama ini, sebanyak 40 unit motor listrik digunakan di area perusahaan.

Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi menuturkan, Tujuan penggunaan motor listrik ini selaras dengan misi perusahaan, untuk terus mengantisipasi isu emisi gas rumah kaca, perusahaan produsen pupuk di Jawa Barat itu terus mendorong akselerasi kendaraan listrik di Indonesia.

“Penggunaan motor listrik untuk operasional ini merupakan upaya kita untuk terus bertransformasi menerapkan industri hijau, adaptasi perubahan iklim hingga menggunakan energi ramah lingkungan,” ujar Maryadi saat meresmikan kendaraan listrik tersebut, Senin, 6 Maret 2023.

Maryadi menuturkan, penggunaan kendaraan listrik di lingkungan perusahaan terus dilakukan. Setelah tahap pertama ini, ujar Maryadi bukan tidak mungkin perusahaan akan menambah jumlah dan jenis kendaraan listrik untuk operasional.

“Saat ini memang 40 unit motor listrik, tapi kedepan kita juga gunakan mobil listrik secara bertahap. Kita terus siapkan insfrastruktur pendukungnya,” ujar Maryadi.

Penggunaan motor listrik, kata Maryadi menambah daftar aksi perusahaan dalam aspek energi. Sejauh ini, ujarnya Pupuk Kujang terus melakukan berbagai cara meningkatkan efisiensi energi dan menggunakan energi bersih dalam menjalankan operasionalnya.

“Melakukan dekarbonisasi merupakan salah satu isu penting yang kita perhatikan,”kata Maryadi.

Dalam menjalankan operasinya, Pupuk Kujang terus berkomitmen mendukung program industri bersih yang konsisten dianjurkan pemerintah. Selain menggunakan kendaraan listrik, Pupuk Kujang juga melakukan berbagai upaya transisi menuju energi terbarukan.

Diantaranya hijrah kelistrikan dan berbagai strategi pengurangan emisi dalam produksi di pabrik.

“Pupuk Kujang terus berupaya mengurangi emisi karbon dalam setiap produksinya. Kita terus berupaya melakukan dekarbonisasi sekaligus partisipasi dalam menjaga ketahanan lingkungan di tengah perubahan iklim dan pemanasan global,”pungkas Maryadi (hl/KP)